Selasa, 26/11/2013 05:15 WIB
Penembak di Sekolah Sandy Hook Terobsesi Lakukan Pembunuhan Massal
Muhammad Taufiqqurahman – detikNews
Connecticut, - Adam Lanza, pelaku penembakan sekolah dasar Sandy Hook,
Newtown, Connecticut, Amerika Serikat ternyata memikiki kelainan mental. Pelaku
memiliki obsesi melakukan pembunuhan massal.
Seperti diberitakan Los
Angeles Times, Selasa (26/11/2013), laporan pemeriksaan atas peristiwa naas
yang terjadi pada Desember 2012 tersebut menyebutkan tidak ada lain yang
terlibat dalam penembakan itu.
"Tidak bukti keterlibatan pihak lain selain penembak yang terlibat dalam rencana dan penembakan tersebut," ujar penyidik Stephen Sedensky III.
Dalam laporan itu menyebutkan bahwa Lanza memiliki lima senjata yang dibeli melalui ibunya secara legal. Obsesi Lanza melakukan pembunuhan massal usai terjadinya peristwa penembakan massal pada April 1999 di Columbine High School di Colorado.
"Ini(kelainan mental) mempengaruhi kemampuannya untuk hidup normal dan berinteraksi dengan orang lain , "kata laporan itu.
Laopran itu juga menyebutkan soal alasan Lanza mengamuk dan menargetkan sekolah dasar dalam serangannya tidak akan pernah diketahui.
Adam Lanza yang berusia 20 tahun ini tewas bunuh diri setelah melakukan aksi penembakan brutal di SD Sandy Hook. Aksi keji Adam tersebut menewaskan 20 anak-anak dan 6 staf dan guru. Adam bahkan menembak mati ibu kandungnya, Nancy Lanza, sebelum beraksi di SD Sandy Hook, pada 14 Desember lalu.
"Tidak bukti keterlibatan pihak lain selain penembak yang terlibat dalam rencana dan penembakan tersebut," ujar penyidik Stephen Sedensky III.
Dalam laporan itu menyebutkan bahwa Lanza memiliki lima senjata yang dibeli melalui ibunya secara legal. Obsesi Lanza melakukan pembunuhan massal usai terjadinya peristwa penembakan massal pada April 1999 di Columbine High School di Colorado.
"Ini(kelainan mental) mempengaruhi kemampuannya untuk hidup normal dan berinteraksi dengan orang lain , "kata laporan itu.
Laopran itu juga menyebutkan soal alasan Lanza mengamuk dan menargetkan sekolah dasar dalam serangannya tidak akan pernah diketahui.
Adam Lanza yang berusia 20 tahun ini tewas bunuh diri setelah melakukan aksi penembakan brutal di SD Sandy Hook. Aksi keji Adam tersebut menewaskan 20 anak-anak dan 6 staf dan guru. Adam bahkan menembak mati ibu kandungnya, Nancy Lanza, sebelum beraksi di SD Sandy Hook, pada 14 Desember lalu.
Adam Lanza, seorang pembunuh
massal seharusnya diberikan tindakan lanjut. seperti diberikan terapi khusus
sehingga membuat pikirannya lebih positif dan diberikan keamanan penjagaan yang
ketat terhadapanya agar dia tidak berbuat pembunuh kembali. selain itu,
partisipasi masyarakat dalam menjaga satu sama lain sangat penting. menjaga
diri sendiripun penting dalam terobsesi dalam sesuatu hal, bahawa kita tidak
perlu berlebihan dalam obsesi apapun.